Rabu, 02 Januari 2008

DISPEPSIA

Dispepsia

Salah satu gangguan pencernaan yang paling banyak diderita orang. Dispepsia merupakan istilah untuk menunjukkan rasa nyeri atau tidak menyenangkan pada bagian atas perut. Rasa nyeri ini dapat ringan hingga berat. Sebenarnya dispepsia bukanlah nama penyakit, tapi lebih menunjukkan sebagai gejala, seperti rasa panas pada ulu hati, perih dan nyeri, mual dan kembung.

Penyebab dari dispepsia ini bermacam-macam. Dapat disebabkan karena tukak lambung, peradangan pada lapisan dalam lambung yang dapat disebabkan oleh obat, infeksi atau alkohol, kanker lambung, penyakit pada kandung empedu dan penyakit pankreas.

Tapi bila seseorang menderita dispepsia, sulit untuk menentukan penyebab pastinya. Karena pada beberapa orang, jenis makanan tertentu atau minum alkohol dapat memunculkan gangguan dispepsia ini. Obat seperti aspirin juga dapat menyebabkan dispepsia.

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan, merokok, terlalu banyak mengkonsumsi kafein, stres dan berat badan berlebih. Karena semua itu dapat meningkatkan risiko untuk mengalami gangguan pencernaan ini. Cobalah makan dengan porsi yang lebih kecil dengan waktu yang teratur dan jangan makan tergesa-gesa. Kurangi juga makanan yang berlemak dan pedas.

Pengobatan tergantung dari penyebab penyakitnya. Biasanya dilakukan perubahan pola hidup dan pola makan dan mengkonsumsi obat untuk menetralisir asam lambung dan mengurangi produksi asam yang berlebih. Kadang diperlukan pengobatan antibiotika, bila penyebab dispepsia adalah tukak lambung yang sering disebabkan karena kuman Helicobacter Pylori.

Walaupun penyebab pastinya sulit diketahui, tapi jangan membiarkan gangguan ini berlangsung terus, tanpa diobati, apalagi bila sering berulang atau menetap. Karena bisa saja, dispepsia dapat menimbulkan masalah serius nantinya.

ARITMIA

ARITMIA


penyakit ini terjadi apabila terdapat gangguan elekrik pada gangguan jantung.
Jenis-jenis gangguan

1) Degupan jantung terlalu kuat.

2) Degupan dirasakan kuat kerana ia menerima ransangan dari luar untuk mengepam dengan lebih bertenaga.

3) Apabila seseorang rasa takut dan terlalu gembira atau gementar badan akan mengeluarkan sejenis hormon adrenative yang merangsang dengupan jantung

4) Ia berisiko kepada yang berbadan kurus kerana kedudukan jantung yang lebih rapat kepada tulang dada.

5) Berlaku kepada yang menghidap’thyroxicosis’,injap jantung bocor dan sesetengah jantung koronori.

6) Dengupan jantung terlalu laju.

7) Jantung yang berdenyut dengan kadar lebih 150 seminit tanpa sebab berisiko mengalami gangguan fungsi elektrik jantung.

8) penyakit ini juga dikenali sebagai’supraventricular tachycardia’ (SVT),berpunca daripada litar yang berlebihan di dalam jantung dan mereka yang dilahirkan dengan penyakit ini.

9) Pesakit akan berasa berdebar secara tiba-tiba, nafas terasa sesak, pening kepala dan badan berpeluh sejuk dengupan jantung perlahan.

10) Nadi berdenyut di bawah 60 dengupan seminit tanpa sebab,rangsangan elektrik mungkin tidak sampai ke vertikel dengan sempurna.

11) Ia kerap belaku pada orang tua dan pesakit Jantung koronari di mana litar pendawaian sangat usang

12) Darah tidak sampai ke otak dengan sempurna dan menyebabkan pesakit akan rasa pitam dan pengsan

13) Ia juga dikenali sebagai “Heart Block”
Tanda-tanda / simptom
1) Dada rasa bergoncang atau berdebar tiba-tiba tanpa sebab

2) serangan berlaku berapa minit,berjam-jam, atau berhari-hari.

3) Serangan berhenti tiba-tiba

4) Seperti hendak kencing bila serangan debaran dada berlaku.

5) Kepala pening, loya dan sakit dada semasa serangan berlaku

6) Keletihan selepas berlaku serangan

7) nadi rasa terhenti

pening dan pengsan berlaku berulang kali
Rawatan / Pengesanan

1) X-ray dada

2) ECG

3) Elektro fisiologi